`

Wednesday, June 13, 2007

FENOMENA SIMUNGIL SANG KUPU-KUPU MALAM

Tau kah anda bedasarkan penelitian yang saya lakukan ternyata kupu-kupu malam tidak slalu dewasa namun kepompongpun telah merangkak menuju kehidupan penuh maksiat tersebut

Mungkin smua yang telah saya sebutkan tadi sudah tidak asing lagi “ Kupu-kupu malam”
Yup identik dengan seorang wanita dengan kecantikanya, parasnya yang menggoda dengan pakaian serba mini dengan wewangian yang menusuk indra penciuman kita. Layaknya kelelawar yang mencari makan dimalam hari dikala setiap insan sedang memimpikan smua angannya berteman bantal, guling dan juga selimut yang tak kalah pentingnya. Mereka justru membuka matanya untuk segera mencari sesuap nasi, meski mereka menyadari jika pekerjaan mereka bergelimang dosa namun mereka mempunyai 1001 alasan mengapa mereka rela menjual virginitasnya demi sesuap nasi. Namun semua alasan yang mereka ungkapakan takkan mengubah dosa yang telah ditentukan oleh sang Pencipta sebenarnya jika kita mau membuka mata pasti kita kan temukan semua solusi dari kesulitan yang kita terima. Tak ada masalah tanpa solusi jika kita mau mencari solusi itu dengan pikiran jernih dan juga memohon kepada Allah SWT.

Dari data yang saya peroleh 10 % ( 5.000 lebih anak di bawah umur) anak perempuan mulai dari umur 10 tahun sampai 17 tahun telah terjerumus oleh gemerlap kupu-kupu malam
Dan setiap tahunnya selalu bertambah bahkan dibeberapa kampung sudah jadi kewajiban jika seorang anak gadis diharuskan menjadi kupu-kupu malam. Alangkah malangnya Negeri kita ini, bagaimana jadinya jika penerus kita telah lenyap oleh kemaksiatan yang tak kunjung usai. Kejadian ini bahkan sudah fenomenal sekali dimata masyarakat hanya saja mereka enggan membuka atau pura-pura tidak tahu tentang kebejatan ini. Dan mengapa kejadian yang sudah fenomenal ini belum sampai kepada pihak pemerintah yang sedang duduk manis melahap uang rakyat menindas yang lemah menggusur rumah warga.. masih adakah hati nurani dari insan yang kita percaya bisa membangun Negeri ini dengan Baik, Adil dan Bijaksana???? Sebuah pertanyaan besar yang belum bisa terjawab hingga sekarang …..

Ini ada sebuah kisah nyata yang saya baja dari beberapa news online yang menceritakan tentang siswa kelas 6 sd yang menjadi kupu-kupu malam…. Dan didukung penuh oleh kedua orang tuanya wah ini suatu pelajaran tersendiri buat saya pribadi….
Sebut saja namanya ani dia adalah siswa kelas 6sd di kampungnya. Hari itu di akan mengikuti ebtanas untuk kelulusannya namun apa yang harus dikata kedua orangtuanya telah mendapat DP 2,5 juta yang seharusnya dibayar 7,5 juta dari seorang mucikari yang berasal dari luar kota. Dan mucikari itu berjanji jika mereka membayar kekuranganya setelah bertemu dengan anak gadis tersebut dan orangtuanya mengijinkan membawa anak gadis itu untuk dibawa kekota. Ani yang masih tampak lugu mengikuti apa yang dikatakan oleh orangtuanya dan terpaksa dia harus mengorbankan sekolahnya untuk pergi kekota yang katanya untuk membantu orang tuanya yang kehidupanya sangat sederhana itu. Dalam angan ani bertekat membantu untuk meringankan smua beban orang tuanya. Keesokan harinya orang tua ani melarang dia sekolah dengan alasan untuk mempersiapkan bekal dan pakaian untuk ke kota lagi-lagi ani menjawab iya meski dia ingin berjumpa terlebih dahulu dengan teman-temannya sebelum berpisah sangat jauh dengan mereka namun apa yang harus dikata orang tuanya tidak mengijinkannya. Keesokan harinya ani mulai mempersiapkan smuanya dan siap untuk berangkat menuju kekota harapan ani supaya meringankan beban kedua orang tuanya. Ketika ani sedang mempersiapkan smua perlengkapan yang mau dia bawa terdengar suara ketukan pintu dan kedua orang tuanya bergegas menuju arah pintu dan mebuka pintu terlihat seorang mucikari telah siap menjemput ani dan membawanya kejurang kehancuran. Sebelum ani memberi salam perpisahan kepada orang tuanya mucikari segera memberikan uang sisa yang mereka janjikan dengan membawa beberapa kertas dan pulpen sebagai tanda orang tua telah menyetujui anaknya di serahkan kepada mucikari tersebut. Ani yang melihat kejadian tersebutpun bertanya itu apa pak?mak? oh ini ngak pa2 kok neng gelis, mas dudi ( nama samaran) Cuma mau kasih sumbangan ama emak katanya itung-itung buat menambah pahala. Iya “ujar bapak yang mempertegas anipun tersenyum, mas dudi baik bnaget yach ani kan belum dapet kerja mas gimana ani membalasnya….”kata ani sambil menatap kedua orang tuanya. Ngak apa2 kok neng gelis mas dudi ikhlas…”ujar sang mucikari tersebut. Ani kemudian mengulurkan tanganya dan mengucapkan terima kasih kepada mas dudi yang sebenarnya akan menghancurkan kehidupannya. Setelah itu ani dan mas dudipun berpamitan kepada kedua orang tua ani dan mereka bergegas pergi dengan mobil kijang berwarna hitam tersebut. Tidak terasa sudah 1 minggu ani tidak masuk sekolah dan seluruh temanyapun mulai bingung mencari sesosok ani yang menyenangkan itu tak hanya teman-temanya saja yang kebingungan dengan kabar ani para guru hingga kepala sekolahnyapun mulai kelimpungan mencari kabarnya hingga suatu hari kepala sekolahnya mengunjungi rumah ani dan bertanya kepada kedua orang tuanya dengan santai mereka menjawab kami tidak bisa membayar uang sekolahnya namun pernyataan tersebut sungguh tidak masuk diakal karena sd tempat ani memperoleh ilmu tidak pernah memungut biaya sepeserpun, dengan pelan Kepala Sekolah Harapan Baru (bukan nama asli) dari sekolah kami tidak penah memungut biaya barang sepeserpun buk,pak memang ani tidak mengatakanya….. mendengar perkataan itu kedua orang tua anipun tampak mulai gugup , ehm…. Ani tidak mau sekolah lagi..”ujar ibu ani
Ani adalah anak yang cukup cerdas dan dia tampak paling bersemangat bersekolah jadi mana mungkin ani tidak mau sekolah..ungkap Kepala Sekolah ani …betul bu, ani malah sering membantu saya untuk mengajari siswa yang kekusahan dipelajaran saya ujar wali kelas ani meyakinkan kedua orang tuanya. Karena malu orang tua ani pun menampakkan wajah kebakaran jenggotnya yang sudah tidak terbendung lagi… ani adalah anak saya jadi terserah saya mau saya apakan kan selama ini saya yang kasih makan bukan kalian ujar ibunya yang diiringi dengan membanting pintu sangat keras. Karena perlakuan kedua orang tua ani yang demikian Kepala Sekolah dan Wali kelas ani hanya bisa menggelengkan kepala juga menghela nafas mereka “ Astagfirullahaladim…” ujar Bu Nani selaku Wali kelasnya. Dari kejadian itu kedua orang tua ani berpindah tempat tinggal sedangkan ani sudah beberapa bulan ini tidak ada kabarnya sama sekali bagaikan tulisan yang terhapus oleh ombak jejaknya tak ada yang mengetahuinya bahkan orang tuanya sekalipun.

Demikianlah kisah seorang gadis cilik yang bercita-cita mulia malah dia harus rela menjadi barang dagangan orang tuanya dengan mucikari yang haus uang. Virginitas yang sangat tabuh kini telah terenggut oleh lelaki hidung belang. Yang saya ketahui dari beberapa penelitian memang mucikari mencari anak2 dibawah umur karena mereka fakir anak dibawah umur masih virgin dan mudah diiming-iming oleh benda-benda kecil seperti coklat atau barang-barang mewah dengan mulut beracunnya dan 1001 akal bulus mucikari membujuk kedua orang tua si anak dan mucikari akan beraksi jika kenaikan kelas atau mau lulusan, pekerjaan mereka tampak rapi karena masing-masing anak gadis mempunyai 1 mucikari dan mereka membawa gadis-gadis itu dengan mobil yang berbeda sehingga pihak kepolisian akan sedikit kesusahan untuk menggikuti jejak mereka.
Namun apa hal ini tidak menjadi sorotan tersendiri bagi pemerintah, mengapa hal yang sangat mencoreng nama Negara kita tersebut malah disepelekan saya g habis pikir tentang kinerja pemerintah yang kian menindas rakyatnya sendiri demi kepentingan pribadi. Semoga ini takkan terulang dimasa depan kelak…..

Karya Sizukasoft

Oh….iya jangan lupa comment nya yach……

Saturday, June 2, 2007

Chandra Willim : "Kalau ada cerita drama yang menarik, kami juga mau bikin"


Chandra Willim dengan Grandiz Media Production telah melahirkan sejumlah film horor, yakni The Track “12:00 AM” dan “Gotcha”. Pada 2007 ini ia kembali memproduksi film horor terbarunya, bertajuk “Hantu”. Tentang “Hantu” dan film-film produksinya, Chandra Willim menuturkannya pada Indosinema dalam bincang-bincang di kantornya di Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat, belum lama berselang. Berikut di bawah ini petikannya.

Film-film produksi Anda sebelumnya memakai sutradara yang sudah berpengalaman, tapi pada “Hantu” ini Anda memakai orang baru, apa pertimbangannya?
Andrianto Sinaga ini memang baru menggarap layar lebar, tapi untuk FTV dia sudah banyak pengalaman. Buat saya yang baru bukan berarti buruk. Siapa tahu justru menyimpan banyak potensi ke depannnya. Berilah kesempatan pada yang baru-baru regenerasi.

Alasan utamanya regenerasi?
Alasan utamanya saya melihat Andrianto ini cukup bagus. Kita coba ke layar lebar. Kita support, kita beri semangat. Andrianto sebelumnya juga art director di film “Jelangkung” salah satu nya.



Soal pemilihan pemain?
Melalui diskusi dengan sutradara.

Baru semua pemainnya…
Ini segmennya remaja, jadi pemainnya ya remaja juga. Akting sinetron maupun layar lebar kan nggak ada perbedaan signifikan. Mereka cukup baik.

Film produksi Grandiz Media Production, hampir semuanya horor, apa latar belakangnya?
Kebetulan cerita horor yang kita dapatkan lebih berkenan dibanding cerita drama. Kalau ada cerita drama yang menarik, kami juga mau bikin. Hanya saja sejauh ini kami belum menemukan cerita yang bagus untuk drama.

Horor lebih menjual?
Ya daya jualnya memang lebih baik dibanding genre lain.

Kalau kita lihat film-film produksi Grandiz Media Production belum ada yang booming, apa strategi bapak untuk film “Hantu” ini?
Promosinya akan lebih kita gencarkan. Kemudian produksinya juga lebih baik, lebih mengenai. Kita perhatikan gambar, warna dan lain-lain.

Apa yang khas dari “Hantu” ketimbang “Gotcha”?
“Gotcha” kan horor komedi, kalau “Hantu” pure horor.

Film-film horor kita dituding tidak mencerdaskan…dan tanpa pesan…
Film kami yang berjudul 12:00 AM membawa pesan, seseorang yang berbuat salah walau tidak diketahui siapa pun, akan ketahuan juga. Kesalahan tidak akan tertutup selamanya. “Gotcha” membawa pesan, jangan suka iseng bongkar-bongkar tempat yang seram. Sementara “Hantu” bercerita sekelompok remaja yang pergi kemping ke tempat angker, jangan bicara sembarangan dan lain-lain… Saya rasa semua produser dalam membuat film menginginkan filmnya selain laku dijual juga memberi makna.

Kabarnya jadwal shooting days semula sebulan, tapi jadi sebulan setengah, sehingga biayanya jadi membengkak…
Ya, semua karena faktor cuaca. Kalau biaya jadi membengkak, itu sudah resiko produser. Memang dibanding film kami sebelumnya, film ini biayanya lebih besar, karena lokasinya yang jauh dan sulit, di pegunungan.

Untuk proses editing dan finishing-nya di mana?
Semuanya di Indonesia. Harganya dengan di luar negeri, saya rasa tidak jauh beda. Hasilnya juga gak kalah dengan luar negeri.

Film yang Anda produksi hampir semunaya horor, Anda percaya dengan hal-hal mistis begitu?
Terus terang, kita yang tinggal di Indonesia memang hal-hal mistis tidak bisa dibilang tidak ada. Saya percaya hal-hal mistis memang ada.

Bisa cerita kenapa Anda terjun di bisnis film?
Grandiz berdiri 2004. Awalnya kita mau bikin sinetron, tapi karena ada tawaran untuk membuat film layar lebar, jadi starting di layar lebar, sampai sekarang. Bisnis lain saya sebelum ini, bahkan sampai sekarang di bidang properti. Saya tertarik ke bisnis film karena saya melihat bisnis di dunia hiburan cukup menjanjikan. Selain itu dari dulu saya senang nonton film, semua jenis film saya sukai.